Zombie
sebenarnya berasal dan muncul dari pulau Haiti di Karibia. Mereka
adalah orang-orang yang hampir mati, lalu dihidupkan kembali dari tubuh
yang hampir mati tersebut oleh para pendeta/dukun Voodoo (semacam ilmu
ghaib/supranaturalnya suku- suku indian, tentunya ini pakai
mantera-mantera). Mereka biasanya digunakan sebagai budak selama
sisa2 hidup mereka yang sangat menyedihkan. Seperti halnya manusia,
zombie pun dapat bergerak, makan, mendengar, dan berbicara, namun mereka
tidak memiliki ingatan dan wawasan tentang kondisi mereka.
Legenda
tentang zombie telah beredar selama berabad-abad, namun baru pada tahun
1980 sebuah kasus baru didokumentasikan. Cerita ini dimulai pada thn
1962 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairivius Narcisse dijual
kepada salah satu Dukun Voodoo oleh saudara laki2-nya, karena Clairvius
menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga. Segera saja
Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun, sebenarnya ia tidak
benar2 mati, namun malah dijadikan zombie dan diperkejakan di perkebunan
tebu bersama para pekerja zombie lainnya. Pada thn 1964, setelah
pemilik zombie tersebut meninggal, para zombie2 itu akhirnya menyebar
dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan “linglung” selama kurang
lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka2 ini ditangkap.
Dr.Wade
Davis, seorang ahli etnobiologi dari Harvard University, memutuskan
pergi Ke Haiti untuk meneliti kebenaran cerita tsb dan ketika tiba
disana ia benar2 menemui beberapa dukun2 voodoo yang mempraktekkan cara
pemuatan zombi. Intinya, buatlah mereka “mati” dan buatlah mereka
“gila”, sehingga pikiran mereka dapat ditundukkan.
Seringkali
dukun2 tsb secara diam2 memberikan semacam obat2-an utk mencapai hal
ini. Cara membuat mereka mati tidak seperti yang kita bayangkan,
misalnya dibacok pakai celurit, atau dipukul pake benda tumpul ,dsb.
Namun dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan campuran kulit katak
yang biasa disebut “bufo bufo bufo” dan ikan puffer (jadi intinya mereka
ini tidak benar-benar mati, alias nyawanya masih ada). Campuran ini
dapat ditambahkan pada makanan, atau dioleskan pada kulit, terutama pada
kulit yang lembut dan tidak rusak dibagian dalam lengan dekat siku.
Kemudian setelah beberapa menit, para korban akan “terlihat” seperti
mati, dengan napas dan detak jantung yang sangat lambat dan lemah. Nah
kalau sudah begitu, maka orang2 yang melihatnya mengira ia telah mati
dan segera dikuburkan. Tapi ingat, mereka ini belum benar2 mati, mungkin
hanya dukun2 yang menyebabkan mereka seperti itulah yang benar2
mengetahui kondisi sebenarnya.
Kemudian,
setelah ia dikubur oleh keluarganya, para dukun harus menunggu
terlebih dahulu selama kira2 beberpa jam untuk menggali dan kemudian
mengambil jasadnya (tapi jangan terlalu lama karena mereka bisa mati
beneran karena sesak napas didalam sana). Lalu bagaimana cara membuat
mereka “gila”?, yaitu dengan memaksa mereka memakan sejenis pasta yang
terbuat dari datura (rumput jimsons). Karena datura ini sifatnya
memutus hubungan pikiran dengan realitas, dan kemudian menghancurkan
seluruh ingatan yang ada.Setelah mengkonsumsi itu mereka akan
kebingungan, tidak tahu ini hari apa, dimana mereka berada, bahkan
dirinya sendiri ia tidak tahu. Nah, sekarang zombie yang telah berada
dalam kondisi semipermanen menjadi gila, dijual ke perkebunan tebu
sebagai budak pekerja. Mereka diberi datura lagi jika perasaan mereka
terlihat mulai pulih. Jadi intinya, zombie yang sebenarnya itu bukan
seperti yang digambarkan ddidalam game maupun film2 yang umumnya telah
benar2 mati kaya vampire2 china yang bisa bangkit kembali, berjalan ,
lalu kemudian dapat bergerak menyerang manusia. Hal itu salah besar,
zombie yang sebenarnya adalah seperti yang aku ceritakan diatas tadi.
Lalu bagaimana analisis Kimia-nya dari Pembuatan Zombie itu?
Para
dukun2 voodoo menggunakan kulit katak bufo dan ikan pufer untuk membuat
seseorang menjadi zombie. Kulit katak jenis “bufo bufo bufo” itu
sangat berbahaya, terdapat beberapa kandungan kimia yang bersifat racun
mematikan didalamnya, yaitu biogenetik amina, bufogenin, dan
bufotoksin. Sedangan ikan puffer dikenal di Jepang dengan nama Fugo.
Racunnya disebut “tetrodotoksin”,racun saraf yang mematikan. Efek
penghilang rasa sakitnya 160.000 kali lebih kuat daripada kokain.
Memakan ikan jenis ini bisa membuat “Keblinger” karena kandungan
racunnya. Di Jepang, banyak orang2 yang mati setelah menyantap ikan
jenis ini, pada umumnya toksin tsb dengan cepat menurunkan suhu tubuh
dan tekanan darah, selain itu dapat menyebabkan orang yang memakannya
mengalami koma.
Sedangkan
datura adalah sejenis rumputjimson (nama latinnya brugmansia
candida), tumbuhan ini mengandung bahan kimia atropin, hyoskiamin dan
skopolamin yang apabila dikonsumsi akan menyebabkan kita kehilangan
ingatan. Bahkan jika mengkonsumsinya telalu banyak, kelumpuhan dan
kematian akan mendatangi kita. Orang yang member bahan kimia diatas
haruslah cukup terampil, harus bisa memperkirakan takaran secukupnya
pada manusia yang mau dijadikan zombie supaya nantinya tidak mati
beneran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar